Minggu, 05 Desember 2010

3 Dari Beberapa Tempat Terindah Di Dunia

1. Machu Picchu
   Machu Picchu ("Gunung Tua" dalam bahasa Quechua; sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m diatas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.

   Machu Picchu merupakan simbol Kerajaan Inka yang paling terkenal. Dibangun pada sekitar tahun 1450, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian, ketika bangsa Spanyol berhasil menaklukan Kerajaan Inka. Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing. Machu Picchu dibangun dengan gaya Inka kuno dengan batu tembok berpelitur. Bangunan utamanya adalah Intihuatana, Kuil Matahari, dan Ruangan Tiga Jendela. Tempat-tempat ini disebut sebagai Distrik Sakral dari Machu Picchu.
 Situs tersebut telah ditunjuk sebagai Situs Warisan dunia UNESCO sejak tahun 1983, Machu Picchu juga merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia baru, juga mendapatkan perhatian akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh pariwisata (jumlah pengunjung mencapai 400,000 pada tahun 2003). Pada bulan September tahun 2007, Peru melakukan usaha-usaha legal dengan hasil tercapainya sebuah persetujuan dengan Universitas Yale untuk mengambil kembali artifak-artifak yang pernah dibawa oleh Bingham dari situs tersebut pada awal abad 20.



2. Benteng Chittogarh
   Benteng Chittorgarh dianggap sebagai benteng terbesar di India dan yang terbaik di negara bagian Rajasthan. Benteng ini dibangun di atas perbukitan seluas 2,8 km2 (1.1 mil²) pada abad ke-7 Masehi. Raja yang membangun adalah Iwan Fals Rawal dengan tujuan sebagai maskawin bagi putri Solanki.
   Catatan sejarah menunjukkan bahwa benteng Chittorgarh adalah ibukota Mewar selama 834 tahun. Dinasti ini didirikan pada tahun 734 M oleh Iwan Fals Rawal, seorang pendiri dan penguasa dalam hierarki Sisodia Mewar.
   Elevasi tertinggi di benteng ini adalah 1.075 m (3,526.9 ft). Bangunan benteng terletak di tepi kiri sungai Berach (sebuah anak sungai dari Sungai Banas). Bangunan benteng ini terkait dengan kota baru Chittorgarh (dikenal sebagai ‘Kota Bawah’) yang dikembangkan di dataran setelah tahun 1568 M sejak benteng itu kosong berikut Udai Singh II yang melarikan diri ke Udaipur setelah Sultan Akbar menyerang dan menjarah benteng ini.
   Sebuah jalan bukit yang berkelok-kelok lebih dari 1 km (0.6 mil) dari kota baru mengarah ke ujung barat gerbang utama, yang disebut Ram Pol. Dari dalam benteng, jalan melingkar menyediakan akses ke semua pintu gerbang dan monumen yang terletak di dalam dinding benteng.
   Dulu di dalam benteng ini terdapat sekitar 84 tempat penampungan air.  Bentuknya terdiri dari kolam dan sumur. Namun kini hanya tersisa 22 saja yang masih berfungsi. Tempat-tempat air ini menampung air dari mata air sekitar dan curah hujan. Dari semua tempat air yang ada maka mereka memiliki daya tampung sebanyak 4 miliar liter air, sehingga dapat memenuhi kebutuhan air untuk 50.000 orang pasukan. Bahkan pada masanya dapat menyediakan air secara percuma selama kurun waktu empat tahun lebih.
   Benteng ini juga memiliki tujuh pintu gerbang (dalam bahasa lokal, gerbang disebut “Pol”), yaitu Padan Pol, Bhairon Pol, Pol Hanuman, Ganesha Pol, Pol Jodla, Laxman Pol dan gerbang masuk utama yaitu Ram Pol (gerbang raja Rama). Sebuah jalan melingkar di dalam benteng menghubungkan semua gerbang dan menyediakan akses ke berbagai monumen (istana dan 130 kuil) di dalam benteng.
   Selain itu, pintu gerbang dengan bentuk lengkungan dirancang dengan sangat kuat untuk bisa menangkis serangan para gajah dan tembakan meriam. Bagian atas gerbang juga telah dirancang untuk mempermudah para pemanah dalam menembakkan anak panahnya kearah tentara musuh. Dan satu lagi yang sangat unik di dalam benteng ini adalah karena terdapat dua buah menara yang sangat indah sebagaimana gambar diatas. Ini adalah bukti tentang kemajuan dari arsitektur mereka tempo dulu.

3. Petra
   Petra (dari πέτρα petra, "batu" dalam bahasa Yunani; bahasa Arab: البتراء, al-Bitrā) adalah sebuah situs arkeologikal di Yordania, terletak di dataran rendah di antara gunung-gunung yang membentuk sayap timur Wadi Araba, lembah besar yang berawal dari Laut Mati sampai Teluk Aqaba.
   Petra adalah kota yang didirikan dengan memahat dinding-dinding batu di Yordania. Petra berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'batu'. Petra merupakan simbol teknik dan perlindungan.
 Kata ini merujuk pada bangunan kotanya yang terbuat dari batu-batu di Wadi Araba, sebuah lembah bercadas di Yordania. Kota ini didirikan dengan menggali dan mengukir cadas setinggi 40 meter.
 Petra merupakan ibukota kerajaan Nabatean. Didirikan sembilan tahun sebelum Masehi sampai dengan tahun ke-40 M oleh Raja Aretas IV sebagai kota yang sulit untuk ditembus musuh dan aman dari bencana alam seperti badai pasir.
 Suku Nabatean membangun Petra dengan sistem pengairan yang luar biasa rumit. Terdapat terowongan air dan bilik air yang menyalurkan air bersih ke kota, sehingga mencegah banjir mendadak. Mereka juga memiliki teknologi hidrolik untuk mengangkat air.
 Terdapat juga sebuah teater yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, Istana Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar